Rindu membebaskan aku dari sunyi.
Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng yang mengingatkan aku akan pagi yang indah.
Seperti gemetar tanganmu di dada
Memetik dawai-dawai yang hilang menjadi nada-nada yang dinyanyikan tetes embun.
Begitu jernih bisikmu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram.
Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku.
Karenanya senja tak berlangsung lama.
Di balik bintang-bintang, kaukah yang mengarahkan kompas hatiku?
Sehingga kutemukan guguran daun-daun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam.
Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela.
Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah lapang malam menjadi taman.
Yang menuntunku ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin.
Secangkir kopi panas masih menguap hingga dada.
Mengalir tanpa henti ke setiap nadi.
Hangatkan jiwaku.
Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin.
Gemuruh nafasmu menelusuri rambutku, menembus hingga ke lubuk mimpi.
By:Chan
Padang, 19 October 2010
"... Kangen2 Kangen2.... dimana kamu sekarang sayang apa kamu baik2 saja, Jaga Kesehatan Yach... ^_^
Aku dan Tulisanku expresi hatiku Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku tak pernah menulis satu kata? Adakah orang akan mencari namaku ketika aku tak pernah meninggalkan kesan? tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku Puisi-puisi tertuang di atas kertas dengan sendirinya. Kekuatan yang menuntun sampai saat ini belum tertemukan. Jangan bertanya mengapa mereka hadir sebab tak ada yang istimewa dari bait-baitnya.
Kamis, 21 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang ini g' kalah bagus na...
BalasHapusGood deh buat kamu ^^