Terhanyut aku dalam nuansa indah bersamamu
Terlena dalam alunan suara
Tanpa terbersik bayang paras wajahmu
Karna kuterlanjur tertusuk panah asmara
Kini hanya tinggal gerimis rintihan menggores hati
Tak mampu lelapkan semua anganku bersamamu
Dinginnya kehampaan hati
Tak mampu luapkan lara hatiku karenamu
Ku hanya tertunduk, terpaku, terdiam membisu
Memendam sejuta kepedihan hati
Hingga terkubur jauh direlung hati
Kutertegun membaca isyarat lain hati
Secercah sinar cinta
Kini tlah menerangi disudut hati
Tak sanggup cinta sucinya kunodai
Nyatanya cinta sejatiku tlah jauh pergi
Kini sekuntum bunga tersenyum padaku
Bunga Melati
Putih, Tanpa tangkai berduri
Akupun tersenyum karena Cintanya Abadi
Karena Cintanya Abadi
By:Chan
Padang, 07 October 2010
Aku dan Tulisanku expresi hatiku Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku tak pernah menulis satu kata? Adakah orang akan mencari namaku ketika aku tak pernah meninggalkan kesan? tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku Puisi-puisi tertuang di atas kertas dengan sendirinya. Kekuatan yang menuntun sampai saat ini belum tertemukan. Jangan bertanya mengapa mereka hadir sebab tak ada yang istimewa dari bait-baitnya.
Rabu, 20 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Puisi-puisi tertuang di atas kertas dengan sendirinya.
Kekuatan yang menuntun sampai saat ini belum tertemukan.
Jangan bertanya mengapa mereka hadir sebab tak ada yang istimewa dari bait-baitnya.
ingin mendapatkan yg lebih baik... ungkapkan hatimu